Monday, September 13, 2010

Sunda : Sebuah Pemahaman

(EGOSENTRIS: MERASA BAHWA SEGALA SESUATU TERJADI, PASTI KARENA KEHEBATAN DIRINYA, DAN DI DUNIA INI HANYA ADA ME, MYSELF, AND I)

Sebenernya ane bikin thread ini karena sedikit muak dengan thread2x yg mendiskreditkan suku Sunda...ok kita mulai.

Entah dari kapan suku Sunda hadir di muka bumi ini, hingga saat mengenai asal usulnya masih menjadi perdebatan. Orang Sunda sebetulnya bukan beragama hindu, agama suku Sunda asli adalah yang sekarang dikenal Sunda Wiwitan. Agama ini hanya mengenal 1 tuhan, itulah yang menyebabkan Islam dapat diterima dikalangan suku Sunda dengan mudahnya, karena dari awal suku Sunda hanya mengakui 1 tuhan.

Kerajaan Sunda yang terkenal adalah Pajajaran, ada juga Galuh, yang akhirnya bersatu dengan Pajajaran. Dan raja yang sangat terkenal adalah Siliwangi. Sering timbul pertanyaan, apa hebatnya Pajajaran, dan apa pula hebatnya Siliwangi, sehingga kebanyakan orang Sunda begitu mencintai beliau?! Bukankah Pajajaran hanya kerajaan kecil dibandingkan Majapahit?

Ya, wilayah Pajajaran adalah kerajaan kecil jika dibandingkan dengan Majapahit, namun fakta nya tidak pernah sekalipun kerajaan ini takluk oleh Majapahit, bahkan dalam peristiwa Bubat sekalipun. Nusantara yang di elu2xkan Majapahit adalah Indonesia minus Jawa Barat sekarang. Itulah mengapa, sebetulnya kata Nusantara di mata orang Sunda tak lebih dari bentuk penjajahan Majapahit, dan kami orang Sunda tidak pernah dijajah oleh siapapun. Jika ada yg berpendapat Pajajaran lemah, dan tidak diserang karena bersembunyi dibalik hubungan kekerabatan dengan raja pertama Majapahit, lalu bagaimana mungkin sebuah budaya yang lemah melahirkan kitab “Sanghyang Siksakandang Karesian”, sebuah strategi perang yang sudah digunakan sebelum abad 16, dan masih digunakan hingga saat ini. Silahkan lihat ini http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2716934

Sedangkan Siliwangi mengapa begitu dicintai, hanya 1 kata...”adil”, suatu saat..konon buyut dari Siliwangi yaitu Linggabuana yang gugur pada peristiwa Bubat, pernah ditawari untuk dipahatkan patung wajahnya, beliau menolak dengan alasan “bukan kebiasaan kami..raja Sunda tidak terbiasa mengagung-agungkan diri dengan pahatan2xan, biarlah nama dan apa yang kami kerjakan yang akan selalu di ingat oleh rakyat”...pemandangan yang jauh berbeda dengan musim pilkada saat ini.

Ada pertanyaan, mengapa kiprah orang Sunda di pemerintahan begitu kurang, alasan pertama adalah, umumnya orang Sunda tidak ambisius, kedua orang Sunda karena budaya ngahuma (berladang) kurang cocok dalam hal team work...eagle fly alone..kata dosen saya. Alasan ke tiga adalah “itu bohong” . Pernah ada seorang Sunda ahli hukum kelahiran Serang yang ketika Soekarno-Hatta ditahan Belanda, mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dan menjabat sebagai Perdana Mentri (setara dengan Presiden), untuk memberitahukan kepada dunia bahwa Republik Indonesia masih ada. Dia adalah Syafruddin Prawiranegara. Jadi, pernah bangsa ini dipimpin oleh orang Sunda, namun seperti orang Sunda pada umumnya, beliau tidak ambisius, atas usahanya, Belanda terpaksa melakukan perundingan dengan Indonesia. Perundingan Roem-Royen mengakhiri upaya Belanda dan Soekarno-Hatta dibebaskan. Dan pada 14 Juli 1949, kemudian mandat PDRI dikembalikan kepada RI. Berbeda dengan Soekarno, Soeharto yang Jawa sentris menyembunyikan atau mengkecil-kecilkan fakta sejarah ini. Apakah sejarah harus ditulis ulang? Jawabannya adalah tidak. Seperti Linggabuana...orang Sunda akan selalu mengingat nama beliau dan mengingat jasa apa yang pernah beliau lakukan.

Mengenai Perempuan Sunda. Di Tatar Sunda sama seperti Melayu, perempuan bagaikan sumber kehidupan, bukan objek barang dagangan. Karena buku Haryoto Kunto, banyak orang berpikir bahwa dibalik kulit putih mulus perempuan Sunda mengalir darah keturunan eropa. Padahal catatan sejarah yang lebih tua menceritakan bagaimana jatuh cintanya Hayam Wuruk kepada putri Sunda Dyah Pitaloka. Jadi kalo ente tanya kenapa perempuan Sunda bening2x, ngga ada yg tau jawabannya. Soal sifat perempuan Sunda yang konon materialistis, gampangan, doyan dandan, itu hanya stereotype yang dibuat-buat. Kecantikan perempuan Sunda mungkin dianggap ancaman, sehingga perlu bumbu-bumbu untuk membuatnya menjadi manusiawi. Dan toh standar di tiap daerah berbeda-beda. Walaupun mungkin ada beberapa, bukankah selalu ada anomali? Soal gampangan, menurut ane adalah hasil imajinasi anak2x putra daerah yang merantau...ane punya temen orang *sensor*, yang berdasarkan stereotype orang Sunda adalah orang *sensor* Shaleh2x...yang ternyata pas kuliah di Bandung doyannya nyari pecun. Pertanyaan ane,
1.Apa berarti co *sensor* doyan jajan? Jelas tidak bukan?
2.Lha lu dateng ke Bandung nyari pecun...dapet nya ya pecun...apa berarti perempuan Sunda gampangan? Kenapa lu ga ke Bandung, ke pesantren Aa Gym, trus lu pacaran sama santri, ya lu dapet ce bener lah..

Soal Indramayu yang konon pemasok PSK se Indonesia, silahkan anda ke Indramayu, dan lihat. Secara kultural, budaya apakah di Indramayu???

Soal katanya perempuan Sunda kalo bangun tidur dandan dulu baru melayani suami...itu betul..dan sangat logis (bagi orang Sunda)...silahkan pilih:

Opsi 1: Istri anda bangun tidur iler kemana2x, rambut brantakan, masih belekan, langsung siapin sarapan.

Opsi 2: Perempuan Sunda bangun tidur cuci muka, nyisir rambut, bedakan tipis, sambil masih pake lingerie, trus nyiapin sarapan...arrrrrrr...tiasa atuh nuken in de kuken teh nya...

Ane sebagai co normal masih pilih opsi 2....maaf-maaf aja..

Jangan kaget kalo orang Sunda tidak segan-segan berbicara hal-hal berbau SARA, penghormatan orang Sunda pada seseorang adalah sejauh mana dia bisa memahami orang tersebut. Jadi kalo agan kuliah di Bandung terus ditanya misal: “kenapa orang Batak ngomongnya teriak2x?” jawablah sejelas2xnya, karena sebetulnya SARA tidak tabu bagi budaya Sunda. Pemahaman ini membuat orang Sunda tidak mudah terpancing oleh isu-isu rasial dan bagaimana Bandung menjadi multikultur. Makanya jujurnya ane kadang keganggu dengan beberapa sikap kaskuser kebanyakan yg dikit2x NO SARA, sementara buat ane yang suku Sunda as long as we keep talking and no one will die.

Ada beberapa suku yang umumnya, sekali lagi ingat..."umumnya" disukai orang Sunda, menurut pandangan ane yaitu:

1.Aceh, walaupun berjauhan, cerita mengenai seorang perempuan shaleh pemberani yang melawan Belanda, dan diasingkan di Sumedang, membuat ikatan imajiner di benak orang Sunda. Kehadiran Cut Nyak Dien di tatar Sunda memberi sudut pandang lain pada suku yang satu ini. Cut Nyak Dien adalah tokoh yang sangat di hormati orang Sunda. Itu mengapa gerakan DI/TII di Jawa Barat berafiliasi dengan DI/TII di Aceh. Dan banyak orang Sunda keberatan ketika DOM di aceh diberlakukan. Penilaian ane pribadi, logat melayu ce Aceh kalo ngomong seksi...

2.Minang, walaupun konon katanya sepelit paman Gober (saya yakin ini hanya stereotype negatif), stereotype orang Sunda mengenai suku Minang adalah “shaleh”, nilai penting yang membuat kehadiran orang dari suku Minang mudah diterima di tatar Sunda, dan memberikan rasa aman.

3.Batak, terutama marga Nasution..Karena kehadiran A.H. Nasution menjadi Pangdam Siliwangi di tatar Sunda, suku Batak termasuk dihormati. Sekali lagi dosa orde baru dalam menutupi sejarah. Sebetulnya melalui perjanjian Renville, pada masa itu banyak orang Sunda merasa dikhianati oleh pemerintah. Warga Jawa Barat menganggap pemerintah menyerahkan Jawa Barat kepada Belanda terlalu mudah sehingga melalui perjanjian itu Jawa Barat menjadi bagian dari Belanda. Ini pula yang menyebabkan Kartosuwiryo yang sebelumnya berjuang membela Republik, sakit hati dan berbalik mendirikan DI/TII.

Kakek ane bagian dari cerita Bandung lautan api, tadinya ane pikir orang tolol mana yang ngebakar rumahnya sendiri, namun ketika ane denger “lebih baik rumah saya rata dengan tanah daripada digunakan anjing-anjing Belanda”, lebih gilanya lagi 200.000 penduduk Bandung punya "ide gila" yang sama. jelas sebuah nilai NASIONALISME yang sulit dipahami oleh kita yang hidup nyaman pada saat ini. A.H. Nasution benar2x memahami arti dari kehormatan bagi orang Sunda, sehingga menyetujui keinginan warga Bandung untuk membumihanguskan kotanya sebelum diserahkan pada Belanda. Sayangnya sikap supir angkot 05 di Bandung yang kebanyakan orang Batak sering merusak image ini. Saat ini A.H. Nasution dijadikan nama sebuah jalan protokol di Bandung.

4.Bali, dikarenakan kesamaan kultural, nilai-nilai kehormatan, dan ketertarikan akan seni dan budaya. Seolah membuat ritme hidup kedua suku ini se irama.

Nah, dari yang ane sebut diatas, kalo ngga malu nih ya...jika ada dari 4 suku ini yang memiliki stereotype negatif tentang suku Sunda....well, kita tau siapa yang lebih baik bukan? siapa yang menyimpan kebencian, dan siapa yang berhati emas.

Soal suku Jawa...hmmm...peristiwa Bubat bagaimanapun merubah segalanya, sementara di Jawa Majapahit, Hayam Wuruk, dan Gajah Mada begitu dia agung2xkan, Hingga saat ini di Jawa Barat tidak ada nama jalan menggunakan nama Hayam Wuruk dan Gajah Mada. Apakah orang Sunda pendendam? Oh tidak. Forgive but never forget...Sri Baduga atau disebut Siliwangi adalah raja yang arif dan bijak, beliau menilai Bubat sebagai cermin dari keserakahan dan harus dinilai proporsional. Beliau mengingatkan orang Sunda bahwa orang Jawa adalah saudara, orang Sunda tahu bahwa raja pertama pendiri Majapahit berasal dari Sunda. Itu kenapa orang Jawa tetap diterima di tatar Sunda. Bagaimanapun kita tidak bisa menutupi bahwa darah yang mengalir di tubuh kami adalah sama. Walaupun orangtua dulu dari kedua belah suku melarang anak2xnya saling menikah, tapi bagaikan benci tapi rindu mungkin ya...banyak sekali orang Sunda dan Jawa pada kenyataannya saling menikah dan beranak pinak.

Dalam konflik Sunda- Jawa, orang Sunda masih bisa lebih santai menanggapainya karena sebetulnya penyebab malapetaka ini, yaitu Gajah Mada bukanlah orang Jawa, namun dari sisi orang Jawa pada umumnya (ngga semua), entah mengapa sangat membenci suku Sunda, terbukti beberapa thread menunjukkan hal itu, dan nilai kesantunan Jawa yang cenderung tertutup mempersulit pemahaman kita soal itu. Kita banyak dengar bagaimana seorang anak asal daerah Jawa yang akan studi di Bandung, sebelumnya diwanti2x dan dikasi wejangan panjang lebar kali tinggi supaya tidak kecantol perempuan Sunda, dengan berbagai macam alasan yang dihiperbola dan kadang ga masuk akal. Sementara di Sunda tidak ada adat semacam itu.

Konon stereotype negatif tentang perempuan Sunda pun dikarang oleh orang Jawa, tp ane ngga percaya...tapi jika kebiasaan itu balik2xnya lagi ke peristiwa Bubat, bukankan sejarawan Jawa seringkali mengklaim peristiwa itu sebagai sebuah kemenangan...sehingga nama Gajah Mada layak dijadikan pahlawan dan dijadikan nama universitas....well walaupun bagaikan menonton film “300”- 200- perlengkapan perang mungkin..silahkan di Jawab...

Buat ane Jawa bagaikan saudara sedarah buat Sunda, banyak dari mereka orang2x terhormat dan berjiwa besar, namun selalu saja ane nemu orang Jawa yang Jawa sentris yang 11 – 12 kaya Suharto, nah yang bgini yang ganggu. Balik lagi ke sejarah yang di tutupi orde baru, setelah Bubat sebetulnya Jawa-Sunda pernah kembali melakukan konflik senjata di Solo, yaitu ketika peristiwa hijrahnya pasukan Siliwangi meninggalkan Jawa Barat karena perjanjian Renville. Ditengah dilema antara patuh dan setia pada Republik atau memberontak karena merasa dikhianati Republik yang menyerahkan Jawa Barat begitu saja, setibanya di Solo, bukan sambutan hangat dari saudara sebangsa yang diterima, Divisi IV Panembahan Senopati asal Solo malah mencemooh tentara Siliwangi sebagai “Tentara Kantong” yang selalu kalah perang dan mengungkit2x peristiwa Bubat yang terjadi pada abad 16. Dengan persenjataan lengkap, disiplin tinggi, dan seragam lengkap yang rapi dibanding divisi lainnya, Siliwangi yang ber akronim SLW diplesetkan sebagai Stoot Leger Wilhelmina (tentara penyerang Wilhelmina, ratu Belanda saat itu).
PKI melihat ini sebagai kesempatan, untuk memperpanas suasana PKI menculik dan membunuh pimpinan Divisi IV Panembahan Senopati , Kolonel Soetarto. Mudah di tebak, Divisi IV Panembahan Senopati menuduh Siliwangi adalah dalangnya, tidak tanggung-tanggung Divisi IV Panembahan Senopati terang2xan mengusir tentara Siliwangi dan kompi Siliwangi di stasiun KA Balapan Solo di serbu. Hal ini dijawab dengan mengalirnya seluruh pasukan Siliwangi di luar kota Solo sambil menyerang tiap pos Divisi IV Panembahan Senopati yang di jumpai. Hal ini membuat Jendral Sudirman merasa perlu turun tangan. Sudirman mendesak agar Siliwangi memenuhi tuntutan Divisi IV Panembahan Senopati, dan kembali ke Jawa Barat, namun Siliwangi menolak karena hal itu akan melanggar isi perjanjian Renville. Akhirnya Gatot Subroto yang saat itu masih berpangkat Kolonel mengeluarkan perintah penghentian baku tembak dan meminta komandan kesatuan yang bertikai untuk menyatakan kesetiaan pada Republik, jika tidak akan dianggap sebagai pemberontak. Akhirnya pertikaian dapat dihentikan.

Lihat lah betapa kita begitu mudah di adu domba...jika pertanyaannya apakah orang Sunda takut dan tunduk kepada orang Jawa, jangan sampai pertanyaan itu harus dijawab dengan memindahkan tragedi Sampit kepulau Jawa. Namun tanyalah sampai kapan dua saudara ini akan saling membenci dan mengendap2x dibelakang untuk saling menjatuhkan? Perubahan Indonesia selalu ada ditangan kaum muda!!!Perubahan ada ditangan kita Bung!!!kita harus berbeda karena itulah makna “BHINEKA”, namun jangan pernah lupa Republik ini berdiri karena kesatuan mimpi dan tujuan itu lah “IKA”!!!!BHINEKA TUNGGAL IKA bukan berarti komat kamit , teriak2x, mantra Suharto NO SARA bung!!!BHINEKA TUNGGAL IKA adalah saling memahami perbedaan diantara kita!!!! KEEP TALKING AND NO ONE WILL DIE!!!BUNGKAM berarti makar terhadap cita2x REFORMASI!!!!!!!

MERDEKA!!!!!!!!!!!!!
 

DAFTAR PUSTAKA THREAD ANE:
1.Majalah Angkasa edisi koleksi seri “KUDETA”, artikel “Rebut Kembali Madiun” penulis: Santoso Purwoadi
2.Buku 30 tahun Indonesia Merdeka, silahkan dibaca dan dicari bab2x yang membahas perjanjian Renville, Bandung Lautan Api, dan Hijrahnya prajurit Siliwangi. Kalo ga tau buku ini kelewatan dahhh...
3.IL PRINCIPLE, penulis: Nicollo Machiavelli<<
4.Kidung Sundayana, ada 2 versi, Penulis tidak diketahui, tapi penulis konon memang pencatat kerajaan Majapahit asal Bali, yang di perintah Hayam Wuruk untuk mencatat tragedi Bubat sebagai wujud penyesalannya.
5.Sejarah Jawa Barat (Yuganing Rajakawasa), Penulis: Drs. Yoseph Iskandar, buku ini bisa dibilang versi resmi pemerintah, awalnya di cetak untuk lingkungan terbatas, kemudian dicetak ulang untuk bacaan umum. baca Bab VIII, Sekali lagi, karena buku ini proyek pemerintah, jangan berharap ada Kidung Sundayana disini..hehehe.
6.“Wajah Lain Orang Sunda” penulis: Jamaludin Wiartakusumah, Dimuat Kompas Jawa Barat 2 Februari 2007
7.Dongeng kakek ane & obrolan purnawirawan div. Siliwangi sebagai pelaku sejarah boleh dimasukin ga? hehehe

 for SUMBER
 

Wednesday, September 8, 2010

Misteri Papua

BAGI pendaki gunung, mendaki jajaran Pegunungan Jayawijaya adalah sebuah impian. Betapa tidak, pada salah satu puncak pegunungan itu terdapat titik tertinggi di Indonesia, yakni Carstensz Pyramide dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Presentasi



Jangan heran jika pendaki gunung papan atas kelas dunia selalu berlomba untuk mendaki salah satu titik yang masuk dalam deretan tujuh puncak benua tersebut. Apalagi dengan keberadaan salju abadi yang selalu menyelimuti puncak itu, membuat hasrat kian menggebu untuk menggapainya.

Tetapi, siapa yang menyangka jika puncak bersalju itu dahulunya adalah bagian dari dasar lautan yang sangat dalam!

"Pulau Papua mulai terbentuk pada 60 juta tahun yang lalu. Saat itu, pulau ini masih berada di dasar laut yang terbentuk oleh bebatuan sedimen. Pengendapan intensif yang berasal dari benua Australia dalam kurun waktu yang panjang menghasilkan daratan baru yang kini bernama Papua. Saat itu, Papua masih menyatu dengan Australia," jelas ahli geologi Fransiskus Benediktus Widodo Margotomo saat memaparkan sejarah terbentuknya Pulau Papua.

Keberadaan Pulau Papua saat ini, lanjutnya, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.


Pada kurun waktu itu juga, benua Eurasia yang berada di belahan bumi bagian selatan pecah kembali menjadi benua Gonwana yang di kemudian hari akan menjadi daratan Amerika Selatan, Afrika, India, dan Australia.

"Saat itu, benua Australia dengan benua-benua yang lain dipisahkan oleh lautan. Di lautan bagian utara itulah batuan Pulau Papua mengendap yang menjadi bagian dari Australia akan muncul di kemudian hari," tambah sarjana geologi jebolan Universitas Pembangunan Nasional, Yogyakarta, pada 1986 ini.

Pengendapan yang sangat intensif dari benua kanguru ini, sambungnya, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut. Tentu saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km per juta tahun.

Proses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.

Akhirnya proses pengangkatan yang terus-menerus akibat sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.

Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.

Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya. Karena itu, selain menjadi surganya para pendaki, Pegunungan Jayawijaya juga menjadi surganya para peneliti geologi dunia.

Sementara terpisahnya daratan Australia dengan Papua oleh lautan berawal dari berakhirnya zaman es yang terjadi pada 15.000 tahun yang lalu. Mencairnya es menjadi lautan pada akhirnya memisahkan daratan Papua dengan benua Australia.

"Masih banyak rahasia bebatuan Jayawijaya yang belum tergali. Apalagi, umur Pulau Papua ini masih dikategorikan muda sehingga proses pengangkatan pulau masih terus berlangsung hingga saat ini. Ini juga alasan dari penyebutan Papua New Guinea bagi Pulau Papua, yang artinya adalah sebuah pulau yang masih baru," tambah peraih gelar master di bidang Economic Geology dari James Cook University, Townswille, Australia ini.

Sementara keberadaan salju yang berada di beberapa puncak Jayawijaya, diyakininya akan berangsur hilang seperti yang dialami Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Hilangnya satu-satunya salju yang dimiliki oleh pegunungan di Indonesia itu disebabkan oleh perubahan iklim secara global yang terjadi di daerah tropis.

sumber : http://real-mistery.blogspot.com/2009/07/misteri-pulau-papua.html

Sejarah Majapahit Sebagai Negeri Nusantara

Majapahit adl sebuah kerajaan kuno di Indonesia yg pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa kekuasaan Hayam Wuruk yg berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lain di semenanjung Malaya Borneo Sumatra Bali dan Filipina. Kerajaan Majapahit adl kerajaan Hindu-Buddha terakhir yg menguasai Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaan terbentang di Sumatra Semenanjung Malaya Borneo hingga Indonesia timur meskipun wilayah kekuasaan masih diperdebatkan.
Sejarah Kerajaan Majapahit


Ha terdapat sedikit bukti fisik sisa-sisa Majapahit dan sejarah tak jelas.Sumber utama yg digunakan oleh para sejarawan adl Pararaton - Kitab Raja-raja dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa Kuno.Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuk Majapahit. Sementara itu Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yg ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu hal yg terjadi tidaklah jelas.Selain itu terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.

Keakuratan semua naskah berbahasa Jawa tersebut dipertentangkan. Tidak dapat disangkal bahwa sumber-sumber itu memuat unsur non-historis dan mitos. Beberapa sarjana seperti C.C. Berg menganggap semua naskah tersebut bukan catatan masa lalu tetapi memiliki arti supernatural dalam hal dapat mengetahui masa depan. Namun demikian banyak pula sarjana yg beranggapan bahwa garis besar sumber-sumber tersebut dapat diterima krn sejalan dgn catatan sejarah dari Tiongkok khusus daftar penguasa dan keadaan kerajaan yg tampak cukup pasti.
Sejarah Pendirian Kerajaan Majapahit

Sesudah Singhasari mengusir Sriwijaya dari Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290 Singhasari menjadi kerajaan paling kuat di wilayah tersebut. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yg bernama Meng Chi ke Singhasari yg menuntut upeti. Kertanagara penguasa kerajaan Singhasari yg terakhir menolak utk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dgn merusak wajah dan memotong telinganya. Kublai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293. Ketika itu Jayakatwang adipati Kediri sudah membunuh Kertanagara. Atas saran Aria Wiraraja Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya menantu Kertanegara yg datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit yg nama diambil dari buah maja dan rasa “pahit” dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongolia tiba Wijaya bersekutu dgn pasukan Mongolia utk bertempur melawan Jayakatwang. Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongol sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukan secara kalang-kabut krn mereka berada di teritori asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka utk menangkap angin muson agar dapat pulang atau mereka harus terpaksa menunggu enam bulan lagi di pulau yg asing.

Tanggal pasti yg digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adl hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dgn nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa termasuk Ranggalawe Sora dan Nambi memberontak melawan meskipun pemberontakan tersebut tak berhasil. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yg melakukan konspirasi utk menjatuhkan semua orang terpercaya raja agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti) Halayudha ditangkap dan dipenjara dan lalu dihukum mati.Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.

Anak dan penerus Wijaya Jayanegara adl penguasa yg jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet yg berarti “penjahat lemah”. Pada tahun 1328 Jayanegara dibunuh oleh tabib Tanca. Ibu tiri yaitu Gayatri Rajapatni seharus menggantikan akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi pendeta wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuan Tribhuwana Wijayatunggadewi utk menjadi ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tribhuwana kerajaan Majapahit berkembang menjadi lbh besar dan terkenal di daerah tersebut. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibu pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putra Hayam Wuruk.
Kejayaan Kerajaan Majapahit

Hayam Wuruk juga disebut Rajasanagara memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masa Majapahit mencapai puncak kejayaan dgn bantuan mahapatih Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364) Majapahit menguasai lbh banyak wilayah. Pada tahun 1377 beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang menyebabkan runtuh sisa-sisa kerajaan Sriwijaya. Jenderal terkenal Majapahit lain adl Adityawarman yg terkenal krn penaklukan di Minangkabau.

Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra semenanjung Malaya Borneo Sulawesi kepulauan Nusa Tenggara Maluku Papua dan sebagian kepulauan Filipina. Namun demikian batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampak tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yg mungkin berupa monopoli oleh raja[14]. Majapahit juga memiliki hubungan dgn Campa Kamboja Siam Birma bagian selatan dan Vietnam dan bahkan mengirim duta-duta ke Tiongkok.
Keruntuhan Majapahit

Sesudah mencapai puncak pada abad ke-14 kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Tampak terjadi perang saudara (Perang Paregreg) pada tahun 1405-1406 antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Demikian pula telah terjadi pergantian raja yg dipertengkarkan pada tahun 1450-an dan pemberontakan besar yg dilancarkan oleh seorang bangsawan pada tahun 1468.

Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram atau candrasengkala yg berbunyi sirna ilang kretaning bumi. Sengkala ini konon adl tahun berakhir Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041 yaitu tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adl “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Namun demikian yg sebenar digambarkan oleh candrasengkala tersebut adl gugur Bre Kertabumi raja ke-11 Majapahit oleh Girindrawardhana.

Ketika Majapahit didirikan pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15 pengaruh Majapahit di seluruh nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan sebuah kerajaan perdagangan baru yg berdasarkan agama Islam yaitu Kesultanan Malaka mulai muncul di bagian barat nusantara.

Catatan sejarah dari Tiongkok Portugis (Tome Pires) dan Italia (Pigafetta) mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus penguasa dari Kesultanan Demak antara tahun 1518 dan 1521 M.
Sistem Perekonomian Majapahit

Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Majapahit memiliki pejabat sendiri utk mengurusi pedagang dari India dan Tiongkok yg menetap di ibu kota kerajaan maupun berbagai tempat lain di wilayah Majapahit di Jawa.

Menurut catatan Wang Ta-yuan pedagang Tiongkok komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada garam kain dan burung kakak tua sedangkan komoditas impor adl mutiara emas perak sutra barang keramik dan barang dari besi. Mata uang dibuat dari campuran perak timah putih timah hitam dan tembaga. Selain itu catatan Odorico da Pordenone biarawan Katolik Roma dari Italia yg mengunjungi Jawa pada tahun 1321 menyebutkan bahwa istana raja Jawa penuh dgn perhiasan emas perak dan permata.
Kebudayaan Majapahit

Ibu kota Majapahit di Trowulan merupakan kota besar dan terkenal dgn perayaan besar keagamaan yg diselenggarakan tiap tahun. Agama Buddha Siwa dan Waisnawa (pemuja Wisnu) dipeluk oleh penduduk Majapahit dan raja dianggap sekaligus titisan Buddha Siwa maupun Wisnu.

Walaupun batu bata telah digunakan dalam candi pada masa sebelum arsitek Majapahitlah yg paling ahli menggunakannya. Candi-candi Majapahit berkualitas baik secara geometris dgn memanfaatkan getah tumbuhan merambat dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh candi Majapahit yg masih dapat ditemui sekarang adl Candi Tikus dan Candi Bajangratu di Trowulan Mojokerto.
Struktur Pemerintahan Majapahit

Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yg teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan tampak struktur dan birokrasi tersebut tak banyak berubah selama perkembangan sejarahnya[21]. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi.

Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan dgn para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja biasa diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawah antara lain yaitu:

* Rakryan Mahamantri Katrini biasa dijabat putra-putra raja
* Rakryan Mantri ri Pakira-kiran dewan menteri yg melaksanakan pemerintahan
* Dharmmadhyaksa para pejabat hukum keagamaan
* Dharmma-upapatti para pejabat keagamaan

Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yg terpenting yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan sebagai perdana menteri yg bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu terdapat pula semacam dewan pertimbangan kerajaan yg anggota para sanak saudara raja yg disebut Bhattara Saptaprabhu.

Di bawah raja Majapahit terdapat pula sejumlah raja daerah yg disebut Paduka Bhattara. Mereka biasa merupakan saudara atau kerabat dekat raja dan bertugas dalam mengumpulkan penghasilan kerajaan penyerahan upeti dan pertahanan kerajaan di wilayah masing-masing. Dalam Prasasti Wingun Pitu (1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan yg dipimpin oleh seseorang yg bergelar Bhre. Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu:

1. Kelinggapura
2. Kembang Jenar
3. Matahun
4. Pajang
5. Singhapura
6. Tanjungpura
7. Tumapel
8. Wengker
9. Daha
10. Jagaraga
11. Kabalan
12. Kahuripan
13. Keling

Raja-raja Majapahit

Berikut adl daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yg mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yg memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua kelompok.

1. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)
2. Kalagamet bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
3. Sri Gitarja bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
4. Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
5. Wikramawardhana (1389 - 1429)
6. Suhita (1429 - 1447)
7. Kertawijaya bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
8. Rajasawardhana bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
9. Purwawisesa atau Girishawardhana bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
10. Pandanalas atau Suraprabhawa bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
11. Kertabumi bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
12. Girindrawardhana bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
13. Hudhara bergelar Brawijaya VII (1498-1518)

Warisan Sejarah Kerajaan Majapahit

Majapahit telah menjadi sumber inspirasi kejayaan masa lalu bagi bangsa-bangsa Nusantara pada abad-abad berikutnya.

Kesultanan-kesultanan Islam Demak Pajang dan Mataram berusaha mendapatkan legitimasi atas kekuasaan mereka melalui hubungan ke Majapahit. Demak menyatakan legitimasi keturunan melalui Kertabhumi; pendiri Raden Patah menurut babad-babad keraton Demak dinyatakan sebagai anak Kertabhumi dan seorang Putri Cina yg dikirim ke luar istana sebelum ia melahirkan. Penaklukan Mataram atas Wirasaba tahun 1615 yg dipimpin langsung oleh Sultan Agung sendiri memiliki arti penting krn merupakan lokasi ibukota Majapahit. Keraton-keraton Jawa Tengah memiliki tradisi dan silsilah yg berusaha membuktikan hubungan para raja dgn keluarga kerajaan Majapahit sering kali dalam bentuk makam leluhur yg di Jawa merupakan bukti penting dan legitimasi dianggap meningkat melalui hubungan tersebut. Bali secara khusus mendapat pengaruh besar dari Majapahit dan masyarakat Bali menganggap diri mereka penerus sejati kebudayaan Majapahit.

Para penggerak nasionalisme Indonesia modern termasuk mereka yg terlibat Gerakan Kebangkitan Nasional di awal abad ke-20 telah merujuk pada Majapahit sebagai contoh gemilang masa lalu Indonesia. Majapahit kadang dijadikan acuan batas politik negara Republik Indonesia saat ini. Dalam propaganda yg dijalankan tahun 1920-an Partai Komunis Indonesia menyampaikan visi tentang masyarakat tanpa kelas sebagai penjelmaan kembali dari Majapahit yg diromantiskan. Sukarno juga mengangkat Majapahit utk kepentingan persatuan bangsa sedangkan Orde Baru menggunakan utk kepentingan perluasan dan konsolidasi kekuasaan negara. Sebagaimana Majapahit negara Indonesia modern meliputi wilayah yg luas dan secara politik berpusat di pulau Jawa.

Majapahit memiliki pengaruh yg nyata dan berkelanjutan dalam bidang arsitektur di Indonesia. Penggambaran bentuk paviliun (pendopo) berbagai bangunan di ibukota Majapahit dalam kitab Negarakretagama telah menjadi inspirasi bagi arsitektur berbagai bangunan keraton di Jawa serta Pura dan kompleks perumahan masyarakat di Bali masa kini.

Pada zaman Majapahit terjadi perkembangan pelestarian dan penyebaran teknik pembuatan keris berikut fungsi sosial dan ritualnya. Teknik pembuatan keris mengalami penghalusan dan pemilihan bahan menjadi semakin selektif. Keris pra-Majapahit dikenal berat namun semenjak masa ini dan seterus bilah keris yg ringan tetapi kuat menjadi petunjuk kualitas sebuah keris. Penggunaan keris sebagai tanda kebesaran kalangan aristokrat juga berkembang pada masa ini dan meluas ke berbagai penjuru Nusantara terutama di bagian barat. Selain keris berkembang pula teknik pembuatan dan penggunaan tombak.

Meskipun tak ada bukti tertulis banyak perguruan pencak silat di Nusantara mengklaim memiliki akar tradisi hingga ke zaman Majapahit. Sebagai suatu rezim ekspansionis tentara Majapahit dapat diduga memiliki kemampuan bertempur yg lbh handal daripada bawahan-bawahannya.

Kebesaran kerajaan ini dan berbagai intrik politik yg terjadi pada masa itu menjadi sumber inspirasi tak henti-henti bagi para seniman masa selanjut utk menuangkan kreasi terutama di Indonesia. Berikut adl daftar beberapa karya seni Kerjaan Majapahit yg berkaitan dgn masa tersebut.

* Serat Darmagandhul sebuah kitab yg tak jelas penulis krn menggunakan nama pena Ki Kalamwadi namun diperkirakan dari masa Kasunanan Surakarta. Kitab ini berkisah tentang hal-hal yg berkaitan dgn perubahan keyakinan orang Majapahit dari agama sinkretis “Buda” ke Islam dan sejumlah ibadah yg perlu dilakukan sebagai umat Islam.
* Serial “Mahesa Rani” karya Teguh Santosa yg dimuat di Majalah Hai mengambil latar belakang pada masa keruntuhan Singhasari hingga awal-awal karier Mada (Gajah Mada) adik seperguruan Lubdhaka seorang rekan Mahesa Rani.
* Komik/Cerita bergambar Imperium Majapahit karya Jan Mintaraga.
* Komik Majapahit karya R.A. Kosasih
* Strip komik “Panji Koming” karya Dwi Koendoro yg dimuat di surat kabar “Kompas” edisi Minggu menceritakan kisah sehari-hari seorang warga Majapahit bernama Panji Koming.
* Sandyakalaning Majapahit (1933) roman sejarah dgn setting masa keruntuhan Majapahit karya Sanusi Pane.
* Kemelut Di Majapahit roman sejarah dgn setting masa kejayaan Majapahit karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo.
* Zaman Gemilang (1938/1950/2000) roman sejarah yg menceritakan akhir masa Singasari masa Majapahit dan berakhir pada intrik seputar terbunuh Jayanegara karya Matu Mona/Hasbullah Parinduri.
* Senopati Pamungkas (1986/2003) cerita silat dgn setting runtuh Singhasari dan awal berdiri Majapahit hingga pemerintahan Jayanagara karya Arswendo Atmowiloto.
* Dyah Pitaloka - Senja di Langit Majapahit (2005) roman karya Hermawan Aksan tentang Dyah Pitaloka Citraresmi putri dari Kerajaan Sunda yg gugur dalam Peristiwa Bubat.
* Gajah Mada (2005) sebuah roman sejarah berseri yg mengisahkan kehidupan Gajah Mada dgn ambisi menguasai Nusantara karya Langit Kresna Hariadi.
* Tutur Tinular suatu adaptasi film karya S. Tidjab dari serial sandiwara radio. Kisah ini berlatar belakang Singhasari pada pemerintahan Kertanegara hingga Majapahit pada pemerintahan Jayanagara.
* Saur Sepuh suatu adaptasi film karya Niki Kosasih dari serial sandiwara radio yg populer pada awal 1990-an. Film ini sebetul lbh berfokus pada sejarah Pajajaran namun berkait dgn Majapahit pula.
* Walisongo sinetron Ramadhan tahun 2003 yg berlatar Majapahit di masa Brawijaya V hingga Kesultanan Demak di zaman Sultan Trenggana.


kerajaan majapahit sejarah agama hindu-budha sumber sejarah kerajaan majapahit Senja di langit majapahit sumber sejarah kerajaan majapahit masa pemerintahan Raden Wijaya sejarah indonesia kuno kerajaan Majapahit pejabat kerajaan majahit

Copas from http://blog.re.or.id/sejarah-kejayaan-kerajaan-majapahit.htm

Saturday, August 28, 2010

petualangan menuju Gn. Papandayan (2.622 dpl)

Disini saya enggan menyebutnya sebuah PERJALANAN
Karena jejak kaki KAMI melakukan hal yang jauh lebih dari itu, yaitu PETUALANGAN

Ini kisah 6 orang anak muda yang mencari pengalaman akan mencintai alam

Mereka adalah Puraga Baskara, Hilmi Adriansya, Hadiyan Amirullah, Ahmad Saiful, Lukman Nurjaman, dan Kiddy Nahli
Perjalanan direncanakan pada tanggal 30 Juni - 2 Juli

HARI KE-1

Perjalanan dimulai di rumah Aga (Puraga) pada pukul 06.00 kita berlima berangkat menuju terminal Cicaheum (Lukman sudah disana terlebih dahulu). Kita menaiki Efl Enk Ink Enk tujuan garut.
Disana rencana biaya adalah Rp. 15000,00 , tapi kita ditipu oleh 'kenek'nya sehingga harga menjadi Rp. 30.000,00 . Hal ini menumbuhkan suatu firasat buruk, tapi abaikan sajalah.

Perjalanan dilanjutkan dengan menaiki 'dolak' seharga Rp. 20.000,00 , kitapun sampai di tempat parkir kaki gunung Papandayan.




Di parkiran sekitar pukul 12.00, kita santai sejenak, makan dulu, 'boker' dulu, dan mengisi tenaga untuk melakukan pendakian ini.
Ketika fisik dan mental sudah siap, kita melangkahkan langkah pertama menuju petualangan ini (y)


Perjalanan dimulai sekitar pukul 12.30. Dengan semangat yang tinggi, langkah kami sangat baik dan konstan membuat segala pikiran buruk pun hilang.


Sekitar pukul 13:00 kita memulai pendakian dengan trek yang berupa bebatuan, sulfur dan komposisi lainnya yang ada di sekeliling tempat tersebut dikarenakan letusan Gn. Papandayan pada tahun 2002, sehingga masih terdapat batuan - batuan di sekitar kaki gunung tersebut. Tak lupa kami pun sempat mengunjungi kawah dan danau yang terbentuk di sekitar areal tersebut.


Di sekitar danau tersebut, kami bertemu dengan 2 orang guide yang sedang menuntun 2 wanita belanda, dan tersadar bahwa arah jalan kami salah, kami pun bertanya perihal jalan yang tepat. Dan kami pun meneruskan perjalanan.

Tujuan awal kami pada hari itu adalah Pondok Salada, sebuah ladang Edelweiss yang teramat besar sehingga sangat cocok untuk berkemah, dan disana air punsangat mudah ditemukan.
Untuk menuju Pondok Salada ini, rute yang harus dilalui adalah sebuah jurang, lalu menemui sebuah pertigaan (dengan warung tak terpakai) lalu menuju Pondok Salada.
Pukul 17.00 kamu hanya mampu menuju 'warung yang tak terpakai', karena kita masih buta akan jalan menuju Pondok Salada.
Akhirnya kita berkemah di dekat 'warung' tersebut.

HARI KE-2

Keesokan harinya 1 Juni 2010 pukul 10.00 , kami bertemu pendaki lain yang ternyata baru saja turun dari Pondok Salada, dan kami pun bertanya tentang arah menujunnya.
dalam janka waktu sekitar 20 menit, kami sampai di Pondok Salada. disana terbentang luaassss Edelweiss yang indah. walaupun belum mekar tapi cukup memuaskan hati kami.


Tujuan berikutnya adalah Tegal Alur/Alun

Dengan keterbatasan alat, kami benar-benar memakai insting dan ilmu navigasi kami. dan kami, kami memutuskan jalan ke suatu arah, yang ternyata malah kembali ke 'warung tak terpakai'. Dan kami mengulangi 'track' yang kami lalui menuju Pondok Salada. Kami istirahat sejenak karena waktu sudah menunjukan pukul 12.00.

Kami bertemu dengan pendaki lain dan bertanya.
Dan untuk menuju tegal Alur/Alun, kami harus melewati jalur bebatuan yang menanjak, dan dilanjutkan dengan jalur pepohonan yang tidak terlalu tinggi.


Dan sekitar pukul 16:00, akhirnya kami menemukan Tegal Alun yang sangat indah, dipenuhi edelweiss dan rumput yang kecoklatan, setelah kami teliti memang jarang sekali yang camp disini, memang tempat ini tidak disarankan oleh penjaga pos di parkiran. Kami pun langsung mendirikan tenda, mencari kayu bakar serta tak lupa membuat pasak di sekitar tenda kami. Sayangnya hujan terus menerus sampai pukul 21:00, sehingga aktivitas kami tidak banyak disini dan sebagian memutuskan tidur lebih cepat. Ternyata kabut sangat tebal disini dan cukup dingin, hingga mencapai 14 derajat celcius.


HARI KE-3

Pukul 08.00 kami berangkat. Dengan menerka track yang sudah ada dan tampak pernah dilalui, kami mulai melewati padang Edelweiss yang lebih besar dari Pondok Salada ini. Trek yang kami lalui awalnya menurun, melewati padang edelweiss dan menyusuri lembahan, hingga akhirnya masuk ke kawasan hutan dengan trek yang sangat sempit dan penuh dengan tanaman dan ranting-ranting, tak jauh dari sana terlihat pohon-pohon yang telah mati dan vegetasi tumbuhan yang semakin pendek diatas sana, menunjukan jalur kita ke puncak semakin mendekat. Perjalanan kami cukup panjang disini, untungnya banyak rafia berwarna merah/biru yang diikatkan oleh pencinta alam lain yang pernah mendaki nya dan mau berbaik hati menunjukan jalur yang benar.

Ketika kami berhasil mencapai ketinggian sekitar 2500 dpl, jalan terus menurun dan terus menurun. Di tengah perjalanan kami melihat dari kejauhan tempat parkir dimana kita memulai perjalanan. Dengan rasa optimisme kami pikir jalan pulang sudah dekat dan berasumsi bahwa kita telah mencapai puncak (padahal masih ada sekitar 100m ketinggian lagi). Dan kami pun semakin menjauh dari penglihatan akan tempat parkir, dan kami menyadari kalau jalan yang kami tempuh telah salah, pada saat itu sekitar pukul 15.00. Hujan pun turun membuat konsentrasi buyar, kabut pun mulai turun.


Dan Disinilah Petualangan Terjadi
Mental dan semangat kami teruji, kemauan untuk selamat pun datang. Berunding pun kadang ngawur, dan ketika kami melihat pita rafia berwarna merah, kami pun merasa ada sedikit pencerahan. Kompas, Altimeter pun tampak sudah tidak berguna. Yang kami punya hanya Tramontina dan Semangat.
Terkadang rafia merah pun menghilang tiba-tiba. Kami yakin rafia tersebut adalah penunjuk arah untuk sebuah acara pendidikan, dan tanpa sadar dari tadi siang kami mengikutinya.


Harapan pupus ketika jam sudah menunjukan waktu 16.45. Perdebatan antara 'pulang' dan 'ngecamp' pun terjadi. Doa dan mantra pun terucap. Dan ketika kami melihat sungai dengan bebatuan sulfur pun kami mulai semangat untuk pulang. Akhirnya kami mendengar suara orbrolan orang-orang dan akhirnya kita bisa sampai ke parkiran dengan selamat pada pukul 17.00.

Sungguh petualangan 9 jam di gunung dan di hutan, membuat kita tersadar betapa kecilnya diri kita dan betapa besar diriNYA.

HIKMAH

1. Jangan pernah meremehkan gunung
2. Jangan pernah memaksakan diri kalau kondisi fisik tidak memadai
3. Jangan lupa membawa peta/Gps atau kalau perlu pakai pemandu
4. Selalu sediakan survival kit guna keperluan yang urgent
5. Pakailah peralatan pendakian yang bagus, karena kita tidak pernah tau trek nya seperti apa
6. Selalu hemat penggunaan bahan bakar dan air
7. Utamakan mental yang kuat !
8. dll


----------------------------------------------------------------------

Info Perjalanan dari Bandung :

Naik Elf jurusan Cikajang di Terminal Cicaheum (Rp. 12.500,-/orang) atau di Leuwi Panjang (Rp. 15000,-/orang) turun tepat di jalan masuk ke Gn. Papandayan --- diteruskan naik dolak/kend. bak terbuka sampe ke parkiran (Rp. 10.000,-/orang) --- bayar biaya masuk parkiran dan Gn. Papandayan serta melapor dan mengisi buku tamu di pos (Rp. 2000,-/orang)
Total biaya minimum : Rp. 100.000 (transportasi pulang pergi, beli makanan, dll)

Alternatif lainnya bisa menggunakan Bus, turun di terminal Guntur garut dan naik Elf/Kend.umum lainnya ke arah Cikajang, dilanjutkan dengan dolak.

Thread serupa http://www.facebook.com/notes.php?id=1333612075#!/note.php?note_id=405273194138

Tuesday, January 19, 2010

LEMURIA - Peradaban Sebelum dan Saat Peradaban Atlantis

Lemuria/mu merupakan peradaban kuno yang muncul terlebih dahulu sebelum Atlantis. Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria/mu disekitar 75.000 SM – 11.000 SM. Jika kita lihat dari periode itu, Bangsa Atlantis dan Lemuria/mu seharusnya pernah hidup bersama selama ribuan tahun lamanya.
Gagasan Benua Lemuria/mu seharusnya terlebih dahulu eksis dibanding peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat kita peroleh penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le Plongeon (1826-1908), seorang peneliti dan penulis pada abad ke-19 mengadakan penelitian terhadap situs-situs purbakala peninggalan bangsa Maya di Yucatan. Informasi tersebut diperoleh setelah keberhasilan menerjemahkan beberapa lembaran catatan kuno peninggalan bangsa Maya. Dari hasil terjemahannya, diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa Bangsa Lemuria/mu memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang mereka (Atlantis). Namun dikatakan juga, bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dahsyat meluluh lantahkan dan menenggelamkan kedua peradaban maju masa silam tersebut.
Hingga saat ini, letak dari benua Lemuria/mu pda masa silam masih menjadi sebuah kontroversi, namun berdasarkan bukti arkeolog dan beberapa teori yang dikemukakan oleh para peneliti, kemungkinan besar peradaban tersebut berlokasi di Samudera Pasifik (sekitar Indonesia sekarang). Banyak arkeolog mempercayai bahwa Easter Island yang misterius itu merupakan bagian dari Benua Lemuria. Hal ini jika dipandang dari ratusan patung batu kolosal yang mengitari pulau dan beberapa catatan kunu yang terukit pada beberapa artifak yang mengacu pada bekas-bekas peninggalan peradaban maju pada masa silam. Mitologi turun temurun para suku Maori dan Samoa yang menetap dipulau-pulau disekitar Samudera Pasifik juga menyebutkan bahwa dahulu kala pernah ada sebuah daratan besar di Pasifik yang hancur diterjang oleh gelombang pasang air laut dahsyat (tsunami), namun sebelumnya bangsa mereka telah hancur terlebih dahulu akibat peperangan.
Keadaan Lemuria/mu sendiri digambarkan sangat mirip dengan peradaban Atlantis, memiliki tanah yang subur, masyarakat yang makmur dan penguasaan terhadap beberapa cabang ilmu pengetahuan yang mendalam. Faktor-faktor tersebut tentunya menjadi sebuah landasan pokok bagi bangsa Lemuria/mu untuk berkembang pesat menjadi sebuah peradaban yang maju dan memiliki banyak ahli/ilmuwan yang dapat menciptakan suatu terobosan baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi mereka. Seperti banyak diketemukan oleh beberapa pakar spiritual dan arkeologi, bahwa bangsa lemuria/mu dan Atlantean menggunakan crystal secara intensif dalam kehidupan mereka. Edgar Cayce, seorang spiritual Amerika melalui channelingnya berkali-kali mengungkapkan hal yang sama.
Kuil-kuil Lemuria dan Atlantis menempatkan sebuah crystal generator raksasa yang dikelilingi crystal-crystal lain, baik sebagai sumber tenaga maupun guna berbagai penyembuhan. Banyak info mengenai Atlantis dan Lemuria/mu diperoleh dengan meng-channel crystal-srystal ‘old soul’ yang pernah dipergunakan pada kedua zaman ini. Namun, berbeda dengan bangsa Atlantis yang lebih mengandalkan fisik, teknologi dan gemar berperang, Bangsa Lemuria justru dipercaya sebagai manusia-manusia dengan tingkat evolusi dan spiritual yang tinggi, sangat damai dan bermoral. Menurut Edgar Cayce, munculnya Atlantis sebagai suatu peradaban super power pada saat itu (kalau sekarang mirip Amerika Serikat) membuat mereka sangat ingin menaklukkan bangsa-bangsa didunia, diantaranya Yunanu dan Lemuria yang dipandang oleh para Atlantean sebagai peradaban yang kuat.
Berbekal peralatan perang yang canggih serta strategi perang yang baik, invansi Atlantis ke Lemuria berjalan seperti yang diharapkan. Karena sifat dari Lemuria.mu yang menjunjungi tinggi konsep perdamaian, mereka tidak dibekali dengan teknologi perang secanggih Atlantean, sehingga dalam sekejap, Lemuria/mu pun jatuh ke tangan Atlantis. Para Lemuria/mu yang berada dalam kondisi terdesak, akhirnya banyak meninggalkan buni untuk mencari tempat tinggal baru di planet lain yang memiliki karakteristik mirip bumi, mungkin keberadaan mereka saat ini belum kita ketahui (ada yang mengatakan saat ini mereka tinggal di Planet Erra/ Terra digugus bintang Pleiades).
Mungkin kisah para Lemuria/mu yang meninggalkan bumi untuk menetap di planet lain sedikit tidak masuk akal, tapi perlu kita ketahui bahwa teknologi mereka pada saat itu sudah sangat maju, penguasaan teknologi penjelajahan luar angkasa mungkin telah dapat mereka realisasikan di jauh-jauh hari. Tentunya penguasaan teknologi yang sama pada era peradaban kita ini, belum bisa disandingkan dengan kemajuan teknologi yang mereka ciptakan.
Dari sekelumit kisah yang terurai diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa para Lemurian tidak musnah oleh bencana gempa bumi dan air bah seperti yang dialami oelh para Atlantean, namun karena peranglah yang membuat sebagian dari mereka berguguran. Sementara semenjak kekalahannya oleh bangsa Atlantis, otomatis wilayah Lemuria/mu dikuasai oelh para Atlantean, sampai saat akhirnya daratan itu diterpa oleh bencana yang sangat dahsyat yang kemudian menenggelamkan bersama beberapa daratan lainnya, termasuk diantaranya Atlantis itu sendiri.
Bangsa Lemuria/mu sebenar bisa dikatakan bangsa yang juga mengagungkan keberadaan Matahari sebagai dewa atau penolong mereka. Menurut Churchward, hampir seluruh peradaban Lemuria/mu tinggal di rumah dengan atap yang tembus pandang. Mereka selalu bebas dari stress dan penyakit, serta mampu berusia hingga ratusan tahun. Mengembangkan kemampuan E.S.P-nya (Extrasensory Perception—indra ke-6) selama hampir 40.000 tahun dan digunakan dalam pergaulan sehari-hari serta dalam penelitian-penelitian. Dengan evolusi kemampuan selama berabad-abad, bangsa Mu memperoleh reputasi sebagai ahli telepati, berpindah tempat antar bintang, dan teleportasi. Semua ini menyebabkan tidak dibutuhkan kendaraan pada peradaban mereka. Hampir semua ilmuwan yang menulis kisah tentang bangsa Lemuria/mu mengatakan bahwa mereka secara umum merupakan bangsa yang vegetarian, hidup bercocok tanam, hidup di luar (outdoor), memiliki budaya untuk hidup seimbang dengan alam dan bumi, serta hanya menggunakan sedikit teknologi keilmuan. Bangsa Lemuria lebih berkonsentrasi dalam bermeditasi dan pengembangan ESP. Rata-rata Bangsa Lemuria/mu tidak berminat pada teknologi Bangsa Atlantis dan lebih memilih untuk bereksperimen dengan energi psikis untuk memindahkan objek (dibuktikan oleh Uri Gellar dalam risetnya di Stanford University pada tahun 1970-an), meskipun mereka juga menggunakan gelombang dengan frekwensi tinggi, tenaga matahari, energi crystal, dan teleportasi untuk membuat dan memindahkan objek.
Sebuah laporan mendekripsikan ujian-ujian yang harus dilakukan sebelum menikah pada bangsa Lemuria (ditulis oleh seorang pria bernama Cerve, seorang ahli sejarah Resucrucian). Para tetua menyuruh pria dan wanita untuk memberikan semua harta bendanya hingga mereka tidak memiliki apa pun—tanpa pakaian, makanan, rumah/ tempat tinggal untuk berteduh, ataupun alat-alat. Wanita dan pria itu kemudian ditinggalkan di hutan belantara selama sebulan (28 hari) tanpa pakaian. Dalam jangka waktu itu, mereka harus membuat tempat berteduh, membuat sendiri pakaian mereka, mencari makanan mereka sendiri, membuat peralatan, dan memberikannya untuk pasangannya tanpa terlibat dalam adu argument dan tanpa ada pikiran buruk antara mereka berdua. Jika mereka dapat melalui ujian test tersebut, maka mereka akan di nikahkan dan harta benda mereka yang sebelumnya akan dikembalikan kepada mereka. Namun, jika ujian test tersebut gagal mereka jalankan, maka mereka tidak akan dinikahkan.
Migrasi Bangsa Lemuria bermigrasi dari Benua Mid-Pasifik ke Benua Atlantis dimana mereka dikabarkan berevolusi menuju kesempurnaan. Bukti-bukti peninggalan menggambarkan adanya penemuan-penemuan yang mengagumkan, yang tampak seperti cerita fiksi ilmiah. Lampu yang menyala terang selama ribuan tahun tanpa dirawat, yang diceritakan oleh banyak sekali penulis kuni, adalah salah satu peninggalan dari Atlantis. Beberapa dari “lampu ajaib” ini masih menyala ketika penjelajah Spanyol menemukannya di pelosok hutan Amazon dari 10.000 tahun kemudian! (didokumentasikan dalam buku Robber Charroux’s). Peneliti sejarah kuno menemukan “lampu ajaib” masih menyala di Mesir (yang merupakan koloni Atlantis yang bernama Luxor) lebih dari 9 abad setelah banjir, di pintu kuil yang dilaporkan dapat membuka dan menutup secara otomatis, dan di jaga oleh robot-robot.
Kota Crystal Atlantis Penemuan ini didapatkan dalam dokumen kuno yang dibuat oleh Robert Charmux Sama menakjubkannya dengan penemuan kota yang terendam dibawah air yang terletak di kepulauan Bahama oleh lima orang penyelam pada tahun 1970. piramida dengan corak emas yang megah dikelilingi oleh kubah-kubah, bangunan-bangunan persegi panjang, peralatan-peralatan metal yang tidak teridentifikasi, dan patung yang diatasnya terdapat misterius yang berisi 7 miniatur piramida. Crystal tersebut, dibawa ke permukaan oleh Dr. Ray Brown, memperkuat energi yang melewatinya, memancarkan cahaya yang menyembuhkan penyakit, dan dibuat dengan metode yang masih tidak diketahui oleh para ilmuwan yang menelitinya. Crystal tersebut ditemukan pada ruangan yang bersinar secara misterius didalam piramid bawah air dengan peralatan semacam pistol cahaya yang menyinarinya. Kamera Kirlian, yang dapat merekam gambar-gambar diluar batas kemampuan manusia, menampakkan sebuah mata didalam crystal yang tidak tampak oleh mata telanjang.
Masih belum diketahui teknologi mana yang dapat membuta jalanan campuran antara aspal dan krikil yang rata sejauh ratusan mil yang tetap utuh dalam kondisi lebih dari 10.000 tahun kemudian. Jalan ini ditemuakan di bawah air, pada pantai timur olehj kapal selam penyelam dalam Aluminaut, dan mengandung magnesium oxide.
Pada tahun 1977, terjadi sebuah kejadia misterius di Samudera Atlantik yang berhubungan dengan teknologi yang tidak diketahui. Sebuah piramida setinggi 650 kaki secara misterius bercahaya, dengan air berwarna putih yang berkilauan yang berubah menjadi hijau. Sebuah warna yang kontras dengan gelapnya air pada kedalaman laut. Penemuan itu difoto oleh Arl Marahall pada ekspedisi Cay Sal.

Foto-foto Dr. William Bell’s 1958 yang diambil pada dasar samudera Atlantik menunjukkan sebuah puncak menara berukuran sekitar 6 kaki muncul di sebuah dasar yang menyerupai roda gigi dengan sinar yang aneh keluar dari dasar lubang, apakah ini merupakan bekas “lampu abadi” yang sering dituliskan oleh peneliti-peneliti kuno. “lampu abadi” itu diberi tenaga oleh sebuah tenaga kosmik interdimensi yang diambil keluar dari atmosfir oleh sebuah bentuk konduktor crystal pada puncak piramid/ gedung? Piramida yang lebih besar dari gedung-gedung yang pernah dibuat di dunia pada masa modern telah ditemukan pada dasar samudera Atlantik, di China, dan di Mesir belum dapat disaingi teknologi kita. Piramida-piramida ini memiliki semacam semen yang diakui oleh peneliti-peneliti kita jauh lebih baik dari yang kita gunakan sekarang. Tulisan-tulisan kuno menyebutkan bahwa piramida dilambangkan sebagai kapsul waktu yang berisi sejarah dan teknologi dari kerajaan Matahari dan teknologi Atlantis. Sebuah piramida yang sangat besar, di kedalaman 10.000 kaki pada samudera Atlantik, dilaporkan telah ditemukan dengan kristal yang berdenyut-denyut dipuncaknya, oleh ekpedisi Tony Benik. Grup ini juga menemukan sebuah lembaran kristal, dan mengatakan jika seberkas cahaya dipancarkan melaluinya, akan tampak tulisan misterius didalamnya. Lebih banyak lagi piramid-piramid bawah air yang ditemukan di Amerika Tengah, Yukatan, dan Louisiana, dimana puncaknya juga ditemukan di selat Florida. Sebuah bangunan pualam bergaya Mesir ditemukan diantara Florida dan Kuba. Adakah hubungannya dengan tiang yang memancarkan energi yang ditemukan oleh Dr, zink di Bahama pada tahun 1957? Zink juga membawa barang-barang temuan yang diambil dalam penyelam ke laut Atlantik, dan telah diinterview oleh agen Mind Internasional, Steve Forsberg.

Salah satu penemuan yang menakjubkan dari dasar Samudera Atlantik dilaporkan oleh kru Kapten Reyes pada kapal penyelamat “Talia” dari Spanyol. Mereka merekam bermil-mil kuil berpilar, patung-patung, dan jalan besar yang berliku, dengan jalan-jalan kecil bercabang keluar dari pusat seperti ruji pada roda, serta kuil dan piramid yang sangat megah. Dari kota ini, seperti kota yang ditemukan di perairan Spanyol oleh ekspedisi Dr. Maxine Asher dan kemudian ditemukan oleh ekpedisi Professor Akayonove (semua didokumentasikan dalam foto) menunjukkan kesamaan dengan dekripsi Plato tentang Atlantis. Lebih dari 30 reruntuhan yang berbeda telah diketemukan di dasar laut Atlantik sejak tahun 1956, dan dalam perpustakaan kuno, beberapa pete tua menunjukkan Atlantis dan laut penghubungnya telah ditemukan. Pulau yang diketahui sebagai ibu kota dari negara pada benua yang menyebar dari Afrika Utara dan Eropa menuju Florida dengan iklim tropis pada pantai barat dan selatan, serta iklim dingin pada bagian utara dan timur. Menurut Plato dan ahli-ahli sejarah lainnya, Atlantis memiliki pemerintahan yang paling maju dan damai di dunia pada puncaknya. Dan selama ribuan tahun bumi berada dalam masa damai dengan bentuk sistem politik yang belum ada tandingannya. Ahli-ahli sejarah dan pertualang yang dihormati, seperti Diodorus, Kantor, Marcellinus, Proculus, Plutarch, Herodotus, Timagenus, Aelenus, Theopompos, dan lebih banyak lagi. Semuanya menuliskan tentang Atlantis yang mereka percaya sebagai sebuah peradaban yang benar-benar superior yang hilang ditelan waktu. Semua negara kuno di benua Amerika menuliskan Atlantis dalam peninggalan-peninggalannya.

The Only Living Earth : Destiny or By Chance ?

kavee on 7 January, 2010 - 13:20.

Rare Earth adalah suatu antitesis (kontra) terhadap teori lain yang lebih dulu populer yang dipelopori oleh Carl Sagan bernama “mediocrity” atau “Copernican principle”. Carl Sagan (alm.) adalah seorang astronomer dan exobiologist terkenal yang banyak menulis buku yang laku di pasaran (misalnya Cosmos –telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Yayasan Obor Indonesia 1997 dengan kata pengantar oleh Prof. Bambang Hidayat-astronomer paling senior di Indonesia, The Pale Blue Dot yang dihiasi gambar-gambar dan foto-foto aduhai, Carl Sagan’s Universe yang sedikit teknis, dll.). Buku-bukunya sering ditulis dengan kata-kata puitis, sehingga nikmat dan ‘syahdu’ membacanya. Carl Sagan pun seorang selebritas dan ilmuwan yang sering muncul di televisi dan dia dekat dengan para penguasa Amerika Serikat. Maka, jutaan dollar US dialirkan Pemerintah AS untuk mendanai penelitian-penelitian yang mengobsesi Carl Sagan : kehidupan ekstraterestrial. Carl Sagan meyakini bahwa di Alam Semesta banyak kehidupan. Ide-idenya menjadi inspirasi film-film bertajuk ET (extra-terrestrial) –yang mendominasi film-film fiksi ilmiah pada era 80-an. Secara ringkas, program peneltian Carl Sagan dan timnya bernama SETI –search for extra-terrestrial intelligence. Banyak radio-teleskop dengan diameter lebar didirikan di gurun Arizona untuk menangkap sinyal-sinyal yang mungkin mambawa tanda-tanda kehidupan dari luar Bumi. Film “Contact” yang berkaitan dengan ini dan dibintangi oleh Jodie Foster adalah berdasarkan ide Carl Sagan tentang kontak dengan ET.
Namun demikian, meskipun telah lebih dari 20 tahun teleskop-teleskop radio dengan piringan parabola lebar itu diarahkan ke segenap penjuru langit, tak ada satu “beep” pun terbaca atau “terdengar” di layar monitor yang dipasang 24 jam selama puluhan tahun itu. Harapannya, “beep” itu adalah salam pembuka dari makhluk cerdas di luar Bumi (ETI) yang menyapa para manusia yang sangat berharap disapa. “Kalau ETI itu suatu hal yang umum di Alam Semesta,  mengapa tak pernah ada kontak ?” Pertanyaan ini terkenal sebagai Fermi paradox. “If the universe is teeming with aliens, where is everybody” (Webb, 2002). Sampai Carl Sagan sendiri meninggal pada tahun 1996, belum ditemukan tanda-tanda adanya kontak dengan ETI. Program SETI pun mulai dilecehkan kebanyakan orang, bahkan sebuah iklan minuman memanfaatkan radio telescope itu. Dua anak muda naik ke piringan parabola teleskop sambil minum minuman bersoda. Lalu mereka berserdawa  “bluuurrrppp” yang segera tertangkap di layar monitor para astronom dan menimbulkan kehebohan luar biasa di antara para peneliti sebab dikiranya ada kontak dengan ETI, padahal itu suara gas dari perut si anak muda di atas radio teleskop (huh...). Dana penelitian SETI pun otomatis berkurang dan kurang populer lagi, apalagi pembela utamanya telah tiada.
Mengapa jarang ? Sebab bentuk kehidupan kompleks di Bumi ini muncul oleh banyak peristiwa astronomi dan geologi sedemikian rupa yang sulit terjadi di tempat lain. Serangkaian syarat-syarat itu adalah : (1) planet harus berada di dalam galactic habitable zone, (2) bintang dan sistem planetnya punya karakter tersendiri, (3) planet harus berada dalam circumstellar habitable zone –zone layak kehidupan di sekeliling bintang, (4) ukuran planet harus tepat, tak boleh terlalu kecil tak boleh terlalu besar, (5) planet harus punya satelit yang besar yang bisa mengakibatkan planetnya mendukung kehidupan, (6) planet harus mempunyai magnetosfer dan gerak tektonik lempeng, (7) komposisi kimiawi listosfer harus mendukung kehidupan, (8) planet harus memiliki atmosfer dan lautan, (9) planet harus punya peristiwa katastrofik yang justru dapat memicu evolusi –‘evolutionary pumps’ seperti glasiasi masif dan benturan benda langit seperti yang terjadi saat ledakan jumlah spesies pada Cambrian explosion. Kemunculan makhluk cerdas seperti manusia butuh syarat-syarat lainnya lagi –misalnya planet mengalami peristiwa evolusi dalam jangka panjang.
Rare Earth mengatakan bahwa sebagian besar Alam Semesta itu, termasuk sebagian besar galaksi Bima Sakti kita tidak dapat mendukung bentuk kehidupan yang kompleks (dead zones). Bagian galaksi yang bisa memunculkan kehidupan kompleks adalah galactic habitable zone. Zona kehidupan ini merupakan fungsi utama terhadap jarak dari pusat galaksi. Semakin jauh dari pusat galaksi, maka metallicity (kandungan logam-logam, di luar hidrogen dan helium) bintang-bintang semakin berkurang. Padahal logam-logam itu diperlukan untuk membentuk rocky planets. Sinar X dan radiasi sinar gamma dari lubang hitam di pusat galaksi dan bintang-bintang neutron di dekatnya menjadi berkurang semakin menjauhi pusat galaksi. Radiasi sinar-sinar ini berbahaya untuk suatu kehidupan yang kompleks. Maka wilayah-wilayah di galaksi dengan kepadatan bintang yang tinggi dan banyak ledakan supernova, bukanlah wilayah yang layak untuk kehidupan kompleks. Gangguan gravitasi tehadap planet oleh bintang-bintang akan semakin kecil bila kerapatan bintang semakin berkurang. Maka semakin jauh planet dari pusat galaksi akan semakin kecil kena hantaman benda langit berukuran besar. Sebuah impact yang cukup besar dapat memusnahkan kehidupan kompleks di planet. Tetapi akan kita lihat bahwa impact pun dibutuhkan sebagai pemicu evolusi kehidupan.
Kehidupan kompleks memerlukan air dalam keadaan cair seperti di lautan dan danau. Karenanya, planet harus berada pada jarak yang tepat dari bintangnya (Goldilocks Principle, Hart-1979, “Habitable Zone around Main Sequence Stars, Icarus, No. 37). Planet tidak boleh terlalu dekat atau terlalu jauh terhadap bintangnya. Mengacu kepada Matahari dan Bumi, maka jarak yang aman untuk zone kehidupan kompleks adalah pada indeks 0,95 – 1,15 SA (satuan astronomi, 1 SA = jarak Matahari-Bumi = 150 juta km). Jarak habitable zone ini pun berevolusi bergantung kepada tipe dan umur bintangnya. Pada saat bintang dalam tahap/sekuen red giant (si raksasa merah) atau white dwarf (bajang putih) jarak habitable zone-nya akan berlainan. Bintang yang tipenya panas (bukan menengah seperti Matahari) biasanya berumur pendek, dan akan menjadi red giant dalam waktu “hanya” 1 Ga (1 miyar tahun). Belajar dari Bumi, periode 1 milyar tahun bukanlah waktu yang cukup untuk evolusi sampai kepada makhluk seperti manusia (paling tidak perlu 3,5 Ga). Red Giant pun bintang yang mengembang menjadi raksasa yang akan menelan planet-planet di dekatnya, jelas tak akan mendukung kehidupan kompleks. Tipe bintang yang cocok untuk mendukung kehidupan adalah bintang-bintang dari kelas F7 – K1 (bintang-bintang dikelompokkan menjadi kelas O, B, A, F, G, K, M –klasifikasi Morgan-Keenan dari yang paling panas sampai paling dingin). Matahari kita kelas G. Dan di Bima Sakti hanya ada 9 % bintang kelas Matahari (G).
Planet yang mendukung kehidupan kompleks pun harus mempunyai planet tetangganya yang lebih besar dan cukup jauh agar tak mengganggu gravitasinya, tetapi cukup dekat sebagai tameng untuk menarik benda langit yang akan menimbulkan impact terhadap planet pendukung kehidupan kompleks. Contoh ideal dalam hal ini adalah planet Yupiter tetangga jauh Bumi setelah Mars. Yupiter cukup jauh agar tak mengganggu gravitasi Bumi, tetapi ia masih relatif dekat untuk membuat benda langit (bolides) yang akan menabrak Bumi berbelok tertarik gravitasi Yupiter. Contoh kasus ini adalah saat komet Shoemaker-Levy menghantam Yupiter pada tahun 1994, daripada menghantam Bumi. Film dari BBC yang saya sebutkan di atas menunjukkan peristiwa benturan komet besar kepada Yupiter ini, yang sampai sekarang meninggalkan bekas luka di Yupiter.
Planet pun tak boleh berukuran terlalu kecil sehingga gravitasinya tak dapat menahan atmosfer. Sebab bila tak ada atmosfer, temperatur akan sangat menurun dan tak akan ada lautan. Planet yang kecil pun cenderung punya variasi topografi yang ekstrem. Inti planet akan mendingin dengan segera, sehingga gerak fluida mantel dan tektonik lempeng tak akan bertahan lama atau bahkan tak bisa terjadi. Membandingkan hal ini adalah Bumi dan Mars. Mars lebih kecil daripada Bumi dan berdasarkan tinggalan-tinggalan di permukaannya diyakini pernah ada air mengalir di Mars. Namun sekarang telah lenyap akibat gravitasinya tak bisa menahan atmosfernya dan intinya pun telah selesai bergerak, sehingga tak ada lagi gerak fluida di mantel dan tektonik lempeng di litosfer. Mengapa Bumi lebih besar dari Mars ? Digambarkan dalam film BBC bahwa dulu pada saat baru terbentuk, Bumi punya saudara kembar bernama Theia. Antara Gaia (Bumi) dan Theia kemudian berbenturan, membuat Bumi bersumbu miring seperti sekarang, tetapi collision itu menyebabkan accretion (seperti dalam tektonik lempeng juga) dalam hal Gaia bertambah besar ukurannya karena ia “memakan” saudara kembarnya sendiri. Dengan benturan itu, Bumi mempunyai gravitasi yang cukup untuk menahan atmosfer dan punya inti yang tidak segera mendingin sehingga aktivitas mantel dan litosfer tetap dinamik. Konsep Theia dikemukakan oleh Taylor (1998) dalam buku berjudul “Destiny or Chance : Our Solar System and Its Place in the Cosmos” (Cambridge Univ. Press).
Planet dengan satelit yang besar (seperti Bumi dan Bulan) adalah juga suatu anomali di dalam rocky planets. Bandingkan bahwa Merkurius dan Venus yang sama-sama rocky planets seperti Bumi tak punya satelit, sementara Mars, rocky planet lain tetangga sebelah Bumi, punya satelit, tetapi jauh lebih kecil ukurannya dibandingkan Mars (satelit Phobos, mungkin ia hanya asteroid yang tertangkap gravitasi Mars). Giant impact theory menurut Taylor (1998) mengatakan bahwa Bulan berasal dari benturan antara Gaia dan Theia. Bulan ini telah ikut menjaga stabilitas kemiringan Bumi agar tetap bersudut sekitar 23 ½ deg. Bumi tak boleh terlalu miring atau terlalu tegak sebab ini akan mengacaukan extreme seasonal variation yang tak akan menyebabkan stimulus evolusi sebab chaotic. Bulan pun menyebabkan efek pasang air laut di Bumi secara berkala yang sangat penting untuk evolusi spesies penghuni lautan berpindah ke daratan. Tanpa Bulan, pasang karena Matahari akan sangat lemah sehingga akan memperlambat sekali laju evolusi.
Planet pun untuk mendukung kehidupan yang kompleks harus mempunyai gerak tektonik lempeng. Sebab evolusi kehidupan banyak dipengaruhi oleh sebaran lautan dan benua di atas planet dan sebaran samudera serta benua seluruhnya diatur oleh tektonik lempeng. Untuk itu, suatu planet harus mempunyai komposisi kimia yang mengizinkan gerak tektonik lempeng, yaitu ia harus mempunyai energi peluruhan radioaktif di intinya yang akan menghasilkan panas yang akan menggerakkan mantel. Kerak benua planet pun harus granitik agar ia sebagai lempeng dapat terapung di atas batuan oseanik yang basaltik dengan densitas dan gravitasi yang lebih besar/berat. Subduksi dan pemekaran dasar samudera yaitu dua pendorong gerak lempeng melalui ridge puh di MOR (mid-oceanic ridge) dan slab pull di zona subduksi hanya akan terjadi oleh gerak pelumasan air, dan di planet yang punya air dalam bentuk cairan di samudera gerak tektonik lempeng terjadi dengan mudah, itulah Bumi.

Powered By Blogger